PacitanUpdate.com || PRINGKUKU, PACITAN, JAWA TIMUR — Warga Dusun Gondang, Desa Pringkuku, digemparkan oleh penemuan seorang pria lansia yang tewas dalam kondisi gantung diri di sebuah kandang kayu, Selasa (18/11/2025) siang. Korban diketahui bernama Bibit (79), seorang petani yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa itu pertama kali diketahui cucu korban, Hilmi Al Azhar (12), sepulang dari sekolah sekitar pukul 13.30 WIB. Saat hendak masuk rumah, Hilmi melihat sang kakek dalam kondisi tergantung di dalam kandang kayu milik korban yang berada di lingkungan RT 01 RW 03 Dusun Gondang.
“Ketika saya pulang, saya lihat Mbah sudah menggantung. Saya langsung lari memberi tahu Bu Ponijah dan Bu Eni,” ujar Hilmi di lokasi.
Temuan itu kemudian dilaporkan ke Pemerintah Desa dan Polsek Pringkuku. Tim kepolisian bersama petugas medis Puskesmas Pringkuku segera mendatangi tempat kejadian untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan awal.
Kapolsek Pringkuku, AKP Giyarno, S.H, yang memimpin langsung pemeriksaan, mengatakan bahwa hasil olah TKP dan visum luar menunjukkan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Dari pemeriksaan awal, ditemukan bekas jeratan di leher serta cairan yang keluar secara alamiah pasca gantung diri. Tidak ada luka lain yang mengarah pada tindak kekerasan,” jelas AKP Giyarno.
Barang bukti yang diamankan meliputi tali senar biru sepanjang 1 meter, serta pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan.
Kanit Reskrim Polsek Pringkuku, Aiptu Dedy Yudiantoro, menambahkan bahwa penyelidikan juga mencakup pemeriksaan saksi dan kondisi psikologis korban sebelum kejadian.
“Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa korban sering mengeluh sakit kepala, mengalami gangguan penglihatan, kesulitan berjalan, dan sering merasa terbebani secara mental. Hal ini menjadi salah satu indikasi kuat motif bunuh diri,” ujarnya.
Saksi lainnya, Ponijah (70) dan Sri Eni Hastuti (49) menyebut korban akhir-akhir ini tampak semakin pendiam dan sering mengeluhkan kondisi kesehatannya.
“Beliau sudah lama sakit, sering bilang pusing dan tidak sanggup beraktivitas seperti dulu,” kata Sri Eni.
Pihak keluarga menyatakan telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah murni tanpa unsur kesengajaan pihak lain. Mereka juga menolak autopsi, namun bersedia dilakukan visum luar oleh petugas medis.
Polsek Pringkuku tetap melakukan prosedur lanjutan untuk memastikan seluruh fakta terverifikasi.
“Kami tetap melakukan pemeriksaan para saksi dan keluarga untuk melengkapi berita acara. Prosedur harus tetap kami penuhi meski keluarga telah menerima,” kata Aiptu Dedy.
AKP Giyarno menyampaikan rasa duka serta imbauan kepada masyarakat terkait pentingnya perhatian terhadap kondisi psikologis warga lanjut usia.
“Kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum. Kami mengimbau warga agar lebih memperhatikan anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan maupun beban psikologis, agar kejadian serupa bisa dicegah,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat segera melapor bila menemukan potensi tindakan membahayakan diri pada orang terdekat.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan fisik maupun mental lansia di lingkungan keluarga. Polsek Pringkuku memastikan proses penanganan dilakukan sesuai prosedur dan keluarga saat ini telah memakamkan korban dengan layak.
PEWARTA : KRIS
EDITOR : REDAKSI
Tags:
Peristiwa