Pacitanupdate.com | Pacitan – Warga Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan digemparkan oleh aksi penganiayaan berdarah pada Sabtu malam (20/9/2025). Insiden tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) dan empat orang lainnya mengalami luka berat hingga harus dilarikan ke IGD RSUD Pacitan.
Korban meninggal dunia diketahui bernama Timi (50-an tahun), seorang warga setempat. Sementara korban luka berat adalah Miskun (60), Miswati (40), Eki (27), dan Arga (10), seluruhnya warga Dusun Drono. Para korban saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Pacitan.
Pelaku diduga adalah Wawan (45), seorang penjaga sekolah asal Desa Kayen, Kecamatan Pacitan. Berdasarkan keterangan saksi, Wawan yang merupakan mantan suami korban Miswati, diduga melakukan aksi keji tersebut karena sakit hati setelah mengetahui mantan istrinya akan menikah kembali. Dalam pelariannya, pelaku juga membawa serta anak kandungnya, Bima (17).
Kapolsek Arjosari, IPDA Ferry Ardyanto, membenarkan adanya peristiwa ini.
“Saat ini TKP sudah kami amankan. Tim gabungan dari Polsek Arjosari, Resmob, dan Sabhara Polres Pacitan bersama warga tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami minta masyarakat tetap tenang dan segera melapor jika mengetahui keberadaan pelaku,” tegasnya.
Salah satu warga, Yanto (50), yang juga saksi mata, mengatakan bahwa peristiwa itu berlangsung sangat cepat.
“Kami semua kaget. Tiba-tiba terdengar teriakan dan ketika kami datang, korban sudah tergeletak bersimbah darah. Warga langsung membantu evakuasi korban ke rumah sakit,” ujarnya.
Sementara itu, pihak keluarga korban meminta agar pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum.
“Kami berharap kepolisian bertindak cepat, karena ini bukan hanya soal keluarga kami, tapi juga keamanan warga desa. Jangan sampai ada korban lagi,” kata salah satu kerabat korban.
Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui pernyataan singkat Kepala Dinas Sosial menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan memastikan akan memberikan pendampingan psikologis, khususnya bagi anak-anak yang menjadi korban.
“Kami prihatin dan turut berduka cita. Pemda bersama kepolisian akan berupaya maksimal memberikan perlindungan dan memastikan kejadian ini ditangani secara hukum,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan pengejaran intensif terhadap pelaku yang membawa senjata tajam berupa sabit saat melancarkan aksinya. Situasi di lokasi kejadian sudah kondusif, namun aparat masih berjaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. [Kris]
Tags:
Peristiwa / Kriminal