Pacitanupdate.com | Pacitan – Suasana masih mencekam di Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Pacitan, pasca kasus penganiayaan berdarah yang diduga dilakukan oleh AS (45). Hingga Senin (22/9/2025), tim gabungan TNI, Polri, bersama masyarakat setempat terus melakukan penyisiran untuk menemukan pelaku yang hingga kini masih buron.
Musyawarah warga yang digelar pada Minggu malam (21/9) dihadiri oleh para tokoh desa, aparat TNI-Polri, Linmas, serta masyarakat. Dari hasil rapat disepakati pencarian dilakukan serentak mulai Senin pagi dengan titik kumpul di Jembatan Merah, melibatkan ratusan warga dari Dusun Krajan Lor, Krajan Kidul, dan Gunung Agung.
Kepala Desa Temon menjelaskan, sekitar 150–200 warga bersama aparat ikut dalam pencarian yang dikoordinasi langsung oleh masing-masing kepala dusun.
“Penyisiran dilakukan menyeluruh dengan pengawasan dan tanggung jawab Kasun masing-masing. Kami berharap pelaku segera ditemukan agar warga tidak lagi merasa was-was,” ujar Kepala Desa Temon.
Babinsa Desa Temon, Sertu Nurohim, menegaskan bahwa TNI dan Polri sepenuhnya mendukung pencarian, termasuk penggunaan alat komunikasi handy talkie (HT) yang dibagikan kepada para koordinator lapangan.
“Kami bersama pihak Polsek akan berupaya maksimal hingga pelaku ditemukan. Hal ini penting karena keberadaan pelaku yang masih membawa senjata tajam sangat berbahaya dan meresahkan masyarakat,” kata Sertu Nurohim.
Kapolsek Arjosari, Ipda Ferry, menambahkan, tim pencarian akan mengatur jalur penyisiran di lapangan serta mendirikan posko utama di Kantor Desa Temon sebagai pusat koordinasi.
“Penyisiran tidak akan berhenti sebelum pelaku tertangkap. Ini demi ketenangan dan keamanan warga. TNI-Polri siap bekerja sama dengan masyarakat hingga pelaku bisa diproses sesuai hukum,” tegas Ipda Ferry.
Pihak kepolisian menegaskan, setelah pelaku berhasil ditemukan, selanjutnya akan diserahkan kepada Polres Pacitan untuk proses hukum lebih lanjut. [Kris]
Tags:
Daerah