PacitanUpdate.com, Donorojo, Pacitan, Jawa Timur – Warga RT 02, RW 02, Dsn.Belah, Ds. Belah, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan digemparkan oleh peristiwa tragis pada Selasa malam, 14 Oktober 2025. Seorang nenek berusia 70 tahun mengalami luka bacok serius di bagian kepala belakang dan punggung akibat serangan yang dilakukan oleh cucu angkatnya sendiri, seorang remaja berinisial CR (16).
Kejadian mengenaskan itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB dan baru dilaporkan ke pihak kepolisian dua jam kemudian. Korban, seorang petani bernama S (70), langsung dilarikan ke IGD RSUD dr. Darsono Pacitan untuk mendapat perawatan intensif.
Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, S.H., S.I.K., M.I.K., membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut, dari hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku sakit hati atas ucapan korban yang menyebut dirinya hanya cucu angkat.
“Berdasarkan pengakuan sementara, pelaku merasa tersinggung dan sakit hati dengan ucapan korban. Dalam kondisi emosi, ia kemudian melakukan tindakan yang berujung pada kekerasan fisik,” terang Kapolres Pacitan, Selasa malam (14/10/2025).
Pelaku yang masih di bawah umur kini telah diamankan di Unit PPA Satreskrim Polres Pacitan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Polisi juga menyita sebilah golok yang diduga digunakan dalam aksi pembacokan tersebut. Dua saksi mata, masing-masing D dan S, turut dimintai keterangan oleh penyidik.
Peristiwa ini mengejutkan warga setempat. Mereka tidak menyangka bahwa hubungan cucu dan nenek yang selama ini dikenal harmonis bisa berubah menjadi tragedi.
Bhabinkamtibmas Desa Belah, Aiptu Dwi Iwan Iriyanto, turut menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengelola emosi dan komunikasi antaranggota keluarga.
“Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua. Emosi yang tidak terkendali bisa berujung fatal. Kami berharap masyarakat, terutama para orang tua, dapat membangun komunikasi yang sehat dengan anak dan cucu agar tidak mudah tersulut perasaan tersinggung,” ujar Aiptu Iwan.
Ia juga menegaskan, pihak kepolisian bersama perangkat desa akan terus melakukan pendampingan psikologis bagi keluarga korban maupun pelaku. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas Sosial agar pelaku mendapatkan penanganan yang tepat, mengingat usianya masih di bawah umur,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan karakter dan pengendalian emosi sejak dini. Bhabinkamtibmas berharap, masyarakat dapat lebih peduli terhadap kondisi sosial dan mental anak-anak di lingkungan sekitar.
“Harapan kami, kejadian seperti ini tidak terulang. Mari kita lebih peka terhadap perubahan sikap remaja dan menciptakan lingkungan keluarga yang penuh kasih dan saling menghargai,” tutup Aiptu Dwi Iwan Iriyanto.
Sementara penyidik Polres Pacitan masih terus mendalami motif dan latar belakang emosional pelaku, warga Desa Belah, Kecamatan Donorojo berharap nenek S segera pulih dan hubungan keluarga dapat direstorasi dengan pendekatan kemanusiaan.
Pewarta : Kriswanto
Editor : Redaksi
Tags:
Peristiwa