PacitanUpdate.com | Pacitan, 11 Juni 2025 - Dalam rangka membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana, Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, resmi membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Kegiatan pembukaan program ini digelar pada Selasa (10/6) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat lintas sektor.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pacitan, Yagus SA.K; Kapolsek Pringkuku, AKP Giyarno; Camat Pringkuku, Drs. Suwoto, M.H.; Penjabat Kepala Desa Watukarung, Nurwiyono; Danramil 0801/12 Pringkuku yang diwakili oleh Peltu Lilik Susanto; para kepala dusun, serta tokoh masyarakat Desa Watukarung.
Perwakilan BPBD, Yagus SA.K dalam sambutannya menekankan bahwa pembentukan Destana merupakan strategi penting dalam meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana.
“Kesiapsiagaan komunitas adalah pertahanan pertama saat bencana terjadi. Oleh karena itu, program Destana menjadi sangat vital sebagai upaya preventif berbasis masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa secara geografis, Kabupaten Pacitan memiliki kerentanan bencana cukup tinggi karena berada di kawasan pesisir dan pegunungan.
Sementara itu, perwakilan Danramil Pringkuku, Peltu Lilik Susanto, menegaskan bahwa TNI senantiasa siap berperan aktif dalam mendukung langkah mitigasi bencana bersama instansi terkait.
“Mewujudkan desa yang tangguh terhadap bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,” tegas Peltu Lilik.
Ia menambahkan bahwa Koramil Pringkuku akan terus mendukung setiap kegiatan yang memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat terhadap potensi bencana di wilayah binaannya.
Senada dengan hal tersebut, Penjabat Kepala Desa Watukarung, Nurwiyono, menyampaikan apresiasinya atas dukungan semua pihak dalam pelaksanaan program Destana.
“Kami berharap kehadiran Destana bukan hanya seremonial, tetapi mampu menjadi kekuatan nyata bagi masyarakat dalam membangun kesadaran, kewaspadaan, serta kesiapan menghadapi segala bentuk ancaman bencana,” ujar Nurwiyono.
Ia juga menekankan pentingnya pelatihan berkelanjutan dan simulasi kebencanaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat agar dapat menciptakan budaya tanggap bencana.
Dengan terbentuknya Desa Tangguh Bencana di Watukarung, diharapkan menjadi model bagi desa-desa lain di wilayah Pacitan dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana secara berkelanjutan.
Pewarta : Kris
Tags:
Daerah