Pacitanupdate.com | Pacitan – Suasana bahagia usai menghadiri hajatan berubah menjadi duka mendalam. Sepasang suami istri asal Dusun Jelok, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, meregang nyawa dalam kecelakaan tragis yang terjadi di jalur perbukitan antara Desa Karangnongko dan Purwoasri, Senin malam (21/4/2025) sekitar pukul 18.15 WIB.
Kejadian memilukan ini melibatkan sepeda motor Honda Vario berwarna merah dengan nomor polisi AE 6659 ZF, yang dikendarai Endro Utomo (45) bersama sang istri, Yuliati Ningsih (41). Keduanya diketahui baru saja pulang dari sebuah acara hajatan keluarga di Desa Karangnongko.
Menurut informasi dari Satlantas Polres Pacitan, saat keduanya melintasi turunan tajam di Jalan Dusun Gunung Cilik, kondisi cuaca sedang hujan deras. Diperparah dengan kondisi jalan menikung, motor yang mereka tumpangi diduga mengalami rem blong dan kehilangan kendali. Dalam sekejap, kendaraan itu terjun bebas ke jurang sedalam 50 meter.
"Korban suami istri ini pulang dari hajatan, dan diduga saat menikung, rem motor tidak berfungsi. Cuaca saat itu hujan deras, dan kondisi jalan yang licin serta menurun menjadi faktor penyebab utama," ungkap AKP Dwi Purwanto, S.H., M.H., Kasat Lantas Polres Pacitan.
Kedua korban dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Endro mengalami luka dalam parah, sementara istrinya mengalami patah tulang di tangan kanan serta luka dalam yang fatal. Kendaraan mengalami kerusakan berat, dan kerugian materiil ditaksir sekitar Rp 2.000.000,-.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi segera melakukan tindakan cepat dengan mengamankan TKP, melaksanakan olah TKP, serta mengevakuasi jenazah korban dari dasar jurang. Proses evakuasi cukup sulit mengingat lokasi kejadian berada di area perbukitan yang curam dan licin.
Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi seluruh masyarakat, khususnya pengguna kendaraan roda dua, agar lebih waspada saat melintasi jalur-jalur rawan seperti ini, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem.
“Kami imbau masyarakat untuk selalu memeriksa kelayakan kendaraan, terutama rem, sebelum bepergian. Jalur perbukitan seperti ini sangat berbahaya jika tidak diantisipasi dengan baik,” tambah AKP Dwi Purwanto.
Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan tidak terulang kembali di masa mendatang. Kita semua berharap, keselamatan di jalan raya dapat menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan.(KR)